OS pada gadget mendapat momentum yang luar biasa sejak apple merilis iphone generasi pertamanya, diikuti oleh demam tablet yang dimulai oleh perusahaan yang sama dengan ipad-nya. Saat ini ada beberapa perusahaan besar dunia yang berinvestasi pada OS-nya masing-masing untuk dibenamkan ke produknya di pasaran. Setidaknya ada 4 OS yang patut mendapat perhatian, yaitu IOS, android, windows phone, dan webOS. Let see karakter setiap OS termasuk kekuatan dan kekurangannya.
IOS

IOS merupakan system operasi milik apple yang generasi pertamanya dibenamkan ke smartphone perdana apple, Iphone. User interface yang dimaksimalkan untuk touch screen menjadi kunci keberhasilan apple yang menjadi pemain baru di pasar smartphone menantang dominasi nokia dengan symbian-nya dan blackberry dengan bbos-nya. Sampai saat ini IOS masih konsisten dengan interface yang sangat user friendly. Sebagai perbandingan, pekerjaan yang sama bisa diselesaikan di IOS dengan jumlah click yang lebih sedikit dibanding di android.
Kombinasi IOS dan iphone yang dibuat dengan kualitas dan keindahan hardware yang dibuat oleh apple menjadikan produk tersebut sebagai patokan bagi manufactur lain dalam persaingan gadget. Didukung oleh jumlah aplikasi yang ada di appstore (toko aplikasi apple) yang memiliki lebih dari 300.000 aplikasi di dalamnya yang menjadikan operating system ini memiliki jumlah aplikasi terbanyak di banding pesaing-pesaingnya. Tapi fakta-fakta di atas tidak menjadikan IOS yang terbaik, karena setiap OS punya gayanya masing-masing untuk mengambil hati penggunanya.
Android

OS besutan google yang dimulai dengan mengakuisisi start up company bernama android pada 2007 ini adalah OS dengan tingkat perkembangan yang sangat pesat. Pada laporan keuangan quarter kedua google di tahun 2011, larry page yang menjabat sebagai CEO google mengumumkan bahwa saat ini ada 550 ribu perangkat berbasis android yang diaktifasi setiap harinya dan total ada 130 juta perangkat berbasis android saat ini. Wow, itu jumlah yang sangat besar untuk OS yang baru dirilis ke publik tahun 2008.
Kunci keberhasilan android adalah OS ini dibuat open source oleh google dan boleh digunakan gratis oleh siapa saja. Ini sangat menarik manufacture gadget karena mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengembangkan OS yang akan mereka gunakan di hardware buatannya. Apalagi OS ini memang punya kualitas yang baik didukung oleh perkembangannya yang cepat, thanks to google yang menargetkan versi baru dari OS ini setiap 6 bulan. Bahkan beberapa analis berkomentar manufactur cukup kesulitan dalam mengikuti kecepatan google dalam mengupdate OS-nya. Sebagai catatan, android merupakan OS yang memiliki jumlah aplikasi terbanyak kedua setelah apple yaitu dikisaran 200 ribu.
Windows phone 7

Adalah langkah besar microsoft untuk kembali mengambil kejayaannya di pasar gadget sebelum kedatangan IOS dan android. Tidak seperti generasi sebelumnya, windows mobile 6.5 yang memiliki interface yang 'kaku', windows phone 7 didesain untuk gadget dengan touch screen. Microsoft melakukan pendekatan yang berbeda dibanding IOS dan android dalam mendesain interface untuk windows phone 7 atau biasa disebut WP7. Interface yang mereka sebut Metro UI menawarkan desain yang atraktif dan sangat memudahkan penggunanya.
Akan tetapi tidak mudah bagi microsoft untuk mengambil kembali pasarnya yang beralih ke IOS dan android. Jumlah developer yang masih sedikit dalam mengembangkan aplikasi berbasis WP7 hanyalah salah satu kesulitan yang didapat microsoft. Karena developer masih lebih tertarik ke platform IOS dan android yang notabene memiliki jumlah pengguna yang jauh lebih banyak, dengan arti pasar IOS dan android lebih besar dibanding WP7. Kesulitan kedua adalah aturan ketat yang diterapkan microsoft kepada manufacture untuk mengcustomise WP7 demi alasan menjaga user experience yang sama walaupun manufacture-nya berbeda-beda. Hal ini justru berlawanan dengan keinginan manufacture yang justru ingin membedakan produk buatannya dengan manufacture lain yang sama-sama menggunakan WP7.
WebOS

OS ini sebenarnya bukan pemain baru di ranah gadget seperti WP7. Palm, perusahaan yang membuat OS ini untuk dibenamkan ke produknya Palm Pre generasi pertama, dibeli oleh HP pada akhir tahun 2010 karena kesulitan keuangan akibat pasarnya terus tergerus oleh IOS dan android. WebOS ini sebenarnya memiliki kualitas yang tidak kalah bagusnya dibanding IOS dan android, terlebih cara interaksi dengan user yang unik dibanding OS yang lain, yang menurut saya jauh lebih menyenangkan dibanding OS lain. salah satu kesulitan dalam bersaing adalah, lagi-lagi jumlah aplikasi yang dimilikinya masih sangat sedikit.
OS ini tentu tidak akan masuk hitungan jika tidak diakuisisi oleh HP, dengan dukungan finansial yang kuat dari HP, tentunya webOS memiliki peluang yang lebih besar untuk bersaing di ranah gadget. HP bahkan mengembangkan OS ini ke tablet untuk bersaing dengan ipad dan tablet android lainnya. Tablet berbasis webOS ini sudah dilepas ke pasar dengan nama HP touchpad dikisaran harga 5 juta-an rupiah. Bahkan teknologi touch to transfer-nya yang sangat mudah antara 2 perangkat berbasis webOS belum dimiliki oleh pesaingnya. Sebagai informasi, touch to transfer adalah cara berbagi konten yang dilakukan dengan menempelkan dua perangkat berbasis webOS dan boomm, konten tersebut langsung terkirim ke gadget satunya tanpa perlu pairing seperti bluetooth.
Others

Sebenarnya masih ada pemain lain yang tidak kalah menariknya untuk dibahas seperti meego hasil kerjasama nokia dan intel, bbOS dari blackberry yang berjuang mempertahankan pangsa pasarnya, atau mungkin bada dari samsung yang mencoba peruntungannya di pasar gadget yang sudah sesak dengan banyaknya OS berkualitas.
Salah satu kunci dari keberhasilan OS di ranah gadget ini adalah dukungan yang pasti dari perusahaan pengembangnya, hal yang tidak didapat oleh meego karena nokia menyatakan untuk berhenti mengembangkan OS tersebut meninggalkan intel sendirian. Faktor lain adalah jumlah aplikasi yang dikembangkan oleh developer yang tentunya berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penggunanya, karena pengguna tidak akan tertarik jika platform tersebut tidak memiliki jumlah aplikasi yang banyak sebagai pilihan mereka. Sedangkan developer juga enggan untuk membuat aplikasi untuk platform tersebut jika platform tersebut tidak memiliki pengguna yang banyak.
Oh ya, bagaimana dengan symbian yang semakin redup? Nokia secara resmi mengumumkan akan menghentikan dukungannya untuk symbian pada 2016, mereka beralih ke WP7 sebagai jeroan smartphone mereka ke depan, sedangkan symbian lebih ditargetkan untuk segmen feature phone.