
Dilansir dari Technewsworld, Juniper Networks merilis laporan bahwa program malware android mengalami peningkatan sebesar 472 persen sejak Juli 2011. Peningkatan ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan laporan Juniper Networks tentang topic yang sama tahun 2010 lalu, yaitu peningkatan malware sebesar 400 persen antara tahun 2009 dan 2010. Peningkatan 400 persen dalam setahun dibandingkan dengan 472 persen dalam 6 bulan, 2 kali lipatnya.
Malware ini pun belakangan semakin pintar dalam mencari celah dan mengeksploitasi Android. Beberapa malware bahkan dapat memiliki root akses untuk kemudian menginstall package tambahan untuk meningkatkan fungsi malware tersebut. Salah satu target malware ini adalah pencurian data pengguna android, mulai dari lokasi, berbagai account user, termasuk juga aktifitas SMS di background system yang tidak disadari user.
Google menjadi pihak yang paling diharapkan untuk meminimalisir peningkatan malware yang sangat mengkhawatirkan user android, karena Google merupakan pihak yang mendapat keuntungan terbesar dengan semakin populernya OS android, melalui jaringan iklannya.
Faktor penting penyebab suburnya malware di Android adalah model aplikasi Android yang terbuka, sehingga tiap aplikasi dapat menentukan sendiri informasi dan level akses yang dibutuhkan yang bisa diambil dari gadget pengguna Android. Masalahnya juga adalah tidak semua pengguna Android memperhatikan atau perduli tentang akses informasi apa saja yang dibutuhkan aplikasi Android yang akan diinstallnya. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan Apple yang sangat ketat dalam mengatur informasi atau akses apa saja yang bisa dimiliki aplikasi developer-developer iOS.
Dengan mengetahui hal ini, alangkah baiknya kita lebih hati-hati dalam menginstall aplikasi di gadget Android kita. Perhatikan akses informasi apa saja yang akan digunakan aplikasi tersebut untuk dapat digunakan, jika ada yang mencurigakan sebaiknya tidak kita install dulu aplikasi tersebut dan tanyakan ke developer terkait mengapa aplikasinya memerlukan akses informasi yang menurut kita tidak diperlukan.
Kemudian sebaiknya kita lebih selektif dalam memilih aplikasi, apakah developer aplikasi tersebut merupakan developer yang sudah memiliki nama? Cek juga angka downloaded aplikasi tersebut, jika aplikasi tersebut memiliki hit download yang tinggi, kemungkinan besar aplikasi tersebut aman digunakan, jika aplikasi tersebut belum memiliki jumlah hit download yang tinggi dan developernya kurang dikenal, sebaiknya urungkan niat anda dulu sebagai langkah pencegahan masuknya malware ke gadget android anda.
Dilansir dari
Technewsworld