Tuesday, December 13, 2011

Kontrak kerjasama Mozilla Google berakhir? 100 juta USD melayang


versi terbaru firefox
Mozilla Foundation organisasi dibalik Mozilla Firefox bukanlah organisasi dengan profit oriented. Beberapa produk non profit yang dikembangkan Mozilla Foundation sampai saat ini antara lain adalah Mozilla Firefox, Mozilla Thundebird, Browser ID (single sign on untuk multi account internet), dan Gecko (mirip seperti Chrome OS). Lalu dari mana Mozilla mendapatkan dana untuk membiayai pengembangan produk-produknya tersebut mengingat semua produknya adalah gratis dan Mozilla tidak memasang iklan di produk-produk mereka.

100 juta dari total 123 juta USD pendapatan Mozilla di tahun 2010 berasal dari Google. Apa yang Mozilla lakukan sehingga Google mau membayar 100 juta USD ke Mozilla? Jika kita perhatikan Mozilla Firefox menggunakan Google sebagai default search engine. Google membayar setiap pencarian di Google yang berasal dari Firefox. Kerjasama Google dan Mozilla dimulai pada tahun 2004, kemudian kontrak kerjasama diperbarui pada tahun 2005, 2006, dan terakhir pada 2008 dengan durasi 3 tahun yang berakhir pada bulan November 2011. Kerjasama ini menguntungkan kedua belah pihak karena Mozilla menyumbangkan traffic yang cukup besar dari sekira 400 juta penggunanya ke search engine Google, yang mana semakin banyak orang menggunakan search engine Google, semakin banyak pendapatan iklan yang masuk ke Google. Sedangkan untuk Mozilla, income dari Google menjadi sumber dana yang digunakan untuk membiayai pengembangan produk-produknya.

Chrome yang semakin populer
Tetapi akhir-akhir ini berhembus isu bahwa Google enggan memperpanjang kontrak kerjasamanya dengan Mozilla. Hal ini cukup beralasan, 3 tahun lalu kerjasama ini sangat penting bagi Google karena Google belum memiliki browser untuk mempromosikan search engine miliknya. Pada saat itu hanya Internet Explorer milik Microsoft dan Firefox dari Mozilla yang memiliki pengguna terbesar. Sekarang kondisinya berbeda, pada akhir tahun 2008 Google berinisiatif membuat browser sendiri untuk memperluas pangsa pasar search engine miliknya, browser tersebut diberi nama Google Chrome.

Google Chrome mendapatkan respon yang sangat baik dari pengguna internet. Ini terbukti dari statistic browser market share yang dirilis pada November 2011 oleh StatCounter, pada November 2011 untuk pertama kalinya browser Chrome melampaui pangsa pasar yang dimiliki oleh Firefox untuk berada di posisi kedua di bawah Internet Explorer yang terus mengalami penurunan pangsa pasar. Kunci pesatnya perkembangan pengguna Chrome adalah kecepatan rendering halaman website yang lebih cepat dibanding pesaingnya dan user interface yang minimalis memberi ruang yang lebih luas untuk menampilkan halaman website. Kita tidak bicara angka disini karena detail statistic sudah dibahas di artikel sebelumnya, Chrome menggusur Firefox dari posisi dua.

Dari mana pendapatan Mozilla jika Google pergi?
Tentu akan sulit bagi Mozilla untuk membiayai pengembangan produknya jika kehilangan kurang lebih 100 juta USD pendapatannya yang berasal dari Google. Menanggapi isu ini, Mozilla memberi statement kepada Eweek melalui salah satu pegawainya yang bernama Ditto.

“Mozilla masih memiliki hubungan kerja yang baik dengan Google, proses negosiasi dengan Google masih berjalan, hingga saat ini belum ada informasi yang bisa kami umumkan. Kami yakin bahwa kerjasama ini akan berlanjut dan semakin bermanfaat bagi kedua belah pihak di masa depan.”

Tetapi Mozilla sebenarnya tidak dalam posisi yang sangat bergantung pada Google. Jika melihat besarnya jumlah pengguna Firefox, tentu competitor Google dalam search engine sangat berminat menjalin kerjasama dengan Mozilla untuk menjadikan produknya sebagai default search engine di browser Firefox. Adalah Bing dari Microsoft yang dengan senang hati menggantikan posisi Google jika kontrak ini tidak berlanjut.

Bing yang mengejar Google
search engine teranyar Microsoft
Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2009, Bing yang merupakan usaha terakhir Microsoft untuk menggoyang dominasi search engine Google hanya memiliki global market share sekira 4 persen. Sebagai informasi, global market share Google saat ini kurang lebih 90 persen, sisanya diperebutkan oleh search engine seperti Alibaba dari China, Wolfram Alpha yang memiliki pendekatan berbeda dengan Google, Yahoo yang sebenarnya menggunakan teknologi Bing dibelakangnya, dan beberapa search engine kecil lainnya.

Walaupun memiliki pangsa pasar yang kecil, Bing memiliki dukungan finansial yang sangat kuat dari Microsoft. Sejak peluncurannya, Microsoft telah merugi sebesar 5.5 milyar USD untuk membiayai iklan dan research mesin carinya. Bing masih akan menyedot kas Microsoft sebesar 1 milyar USD setiap quarter dan keuntungannya masih sangat kecil dibanding biaya yang dikeluarkan Microsoft. Microsoft bisa sedikit berbesar hati jika melihat pangsa pasarnya di Amerika, karena pangsa pasar Bing di negeri Paman Sam berhasil mencapai 15 persen.

Berbagai cara dilakukan Microsoft untuk terus meningkatkan pangsa pasar mesin carinya, salah satu deal yang sangat bagus adalah ketika Microsoft menjadi default search engine Yahoo. Kerjasama tersebut langsung menaikkan pangsa pasar Bing secara instant karena pangsa pasar search engine milik Yahoo berpindah ke Bing, semua pendapatan iklan dari search engine Bing di Yahoo mengalir ke Microsoft. Tetapi peningkatan pangsa pasar hasil kerjasama dengan Yahoo masih menempatkan Bing jauh dibawah Google.

Saya yakin Bing akan menjadi default search engine di Firefox jika Google tidak tertarik memperbarui kontrak kerjasamanya. Bing sangat membutuhkan setiap peluang untuk meningkatkan pangsa pasarnya agar lebih dikenal oleh pengguna internet, dan Firefox adalah peluang yang sangat bagus untuk dilewatkan. Jika saya menjadi Google, saya juga akan berpikir dua kali untuk menyerahkan 400 juta pengguna Firefox ke competitor. Dengan sengitnya persaingan Google dan Microsoft, Firefox tidak perlu khawatir dari siapa akan mendapatkan dollar untuk membiayai inovasinya.

No comments: