 |
AMD headquarter |
Ini bukanlah berita baru, mungkin juga bukan berita yang popular bagi consumer yang tidak perduli dengan apa yang menjadi dapur pacu komputernya. AMD, produsen chip X86 terbesar kedua setelah Intel diisukan akan dipinang oleh Apple setelah merumahkan 1.400 pegawainya pada pertengahan November 2011. Pemecatan tersebut cukup ganjil karena chip Fusion buatannya mendapat respon positif dari pasar dengan berhasil merebut beberapa persen pangsa pasar processor Atom milik Intel. Ditengarai pemecatan tersebut untuk merampingkan struktur karyawan AMD sebagai persiapan sebelum diakuisisi oleh Apple.
Tapi memang jika bicara soal angka, pangsa pasar global AMD menurun menjadi 19 persen dari sebelumnya 23 persen di tahun 2006. Ada beberapa factor yang yang menjadi penghalang terbesar perkembangan AMD saat ini. Intel, competitor lama AMD ini memiliki pangsa pasar global sekira 80 persen. Pertarungan selama 10 tahun antara dua produsen chip terbesar ini tidak mengalami banyak perubahan dengan Intel sebagai pemenangnya. Dilain sisi, basis chip X86 mendapatkan ancaman dari chip berbasis ARM yang sedang naik daun, kita akan membahas X86 vs ARM nanti.
Mahalnya Research and Development
Biaya Research and Development untuk industry chip sangatlah mahal, 2.14 milyar USD adalah angka yang diinvestasikan Intel untuk divisi Research and Development di tahun 2011. Angka tersebut tentu diluar kemampuan AMD yang ‘hanya’ memiliki pangsa pasar 19 persen, sedangkan Research and Development sangat menentukan inovasi perusahaan kedepannya.
Walaupun begitu, AMD mampu membuat inovasi dengan teknologi Fusion miliknya, disebut juga APU (Accelerating Processing Unit), yaitu menggabungkan CPU (Central Processing Unit) dengan GPU (Graphic Processing Unit) dalam satu chip, inovasi ini hasil akuisisi produsen GPU ATI oleh AMD pada tahun 2006.
Inovasi Fusion AMD
 |
AMD fusion |
Produk Fusion AMD tidak untuk menyaingi produk high end Intel, targetnya adalah Notebook atau Netbook yang hemat dalam mengkonsumsi baterai tapi juga memiliki performa untuk melakukan pekerjaan yang tidak terlalu berat. Fusion memang terbukti lebih irit dalam hal konsumsi daya, dengan menggabungkan GPU dan CPU dalam satu chip tentu mengurangi konsumsi daya yang dibutuhkan untuk dua chip menjadi satu chip saja.
Melihat performa dan harga yang dipatok AMD,Fusion menjadi competitor head to head bagi processor Intel Atom. Beberapa benchmark menunjukkan bahwa processor Fusion Dual Core E-series memiliki performa yang lebih baik dibanding Atom Dual Core. Performa yang signifikan terlihat dari tingginya score dalam pengolahan grafik, score processor Fusion dari AMD jauh meninggalkan Intel dengan Atom-nya. Memang dari portfolio-nya, Intel memang tidak memiliki pengalaman yang cukup dibidang GPU. Tidak mengherankan jika Fusion memiliki performa yang jauh lebih baik dengan GPU ATI sebagai nilai plus-nya.
Ancaman dari chip berbasis ARM
Dari arsitekturnya, sebenarnya chip berbasis ARM dan X86 memiliki ‘dunia’ yang berbeda, X86 menjadi otak dari desktop komputer, notebook, netbook, dan server. Sedangkan ARM lebih fokus ke perangkat elektronik yang membutuhkan konsumsi daya yang sangat rendah, salah satunya consumer gadget seperti handphone, smartphone, dan tablet. Saat ini semua smartphone dan tablet yang dijual di pasaran menggunakan ARM sebagai processornya.
 |
x86 chip |
ARM yang memiliki keunggulan konsumsi daya lebih rendah dibanding X86 berencana melakukan ekspansi ke perangkat server. Mengingat biaya konsumsi daya sebuah data center yang sangat besar, tentunya banyak perusahaan yang tertarik beralih ke ARM untuk mengurangi biaya operasional. Kita semua tahu bahwa server merupakan pasarnya chip X86.
Dilain sisi, dominasi ARM di consumer gadget tidak mendapat gangguan yang berarti dari X86. Intel berusaha masuk ke consumer gadget dengan mengembangkan low power processornya yang berbasis Atom, saat ini Intel sudah berhasil menjalankan OS android di tablet dan smartphone di atas processor Atom. Tapi mengapa manufaktur smartphone dan tablet belum tertarik untuk mengadopsi Atom ke dalam produk buatannya? Hal ini ditengarai karena konsumsi daya Atom masih belum mampu menandingi processor berbasis ARM.
Windows terbaru compatible dengan ARM
 |
Windows 8 Metro UI |
Produsen software terbesar, Microsoft, melakukan lompatan besar dengan OS terbarunya yang akan dirilis di akhir tahun 2012. Microsoft menjanjikan bahwa Windows 8 akan berjalan di dua platform chip, yaitu X86 dan ARM.
Hal inilah yang menjadi ancaman terbesar Intel dan AMD, OS yang selama ini menjadi monopoli chip X86 akhirnya bisa dijalankan dengan processor berbasis ARM. Beberapa analis melihat Microsoft lebih memfokuskan Windows 8 ke tablet daripada desktop untuk membendung pertumbuhan tablet berbasis Ipad dan Android.
Jika tidak ingin pasarnya digerus oleh ARM, produsen X86 harus mampu membuat processor dengan daya konsumsi yang bersaing dengan ARM. Karena konsumsi daya yang rendah mutlak dibutuhkan untuk consumer gadget seperti tablet dan smartphone. Dengan masuknya ARM ke OS Windows tentunya membuat ARM menjadi competitor AMD yang memiliki potensi menggerus pangsa pasar yang dimilik AMD saat ini. Pangsa pasar AMD saat ini yang hanya 19 persen terancam semakin berkurang dengan datangnya ARM.
Apple ingin membuat processor sendiri
 |
Processor terbaru Apple untuk Iphone dan Ipad |
Apple berkembang pesat sejak tahun 2007 ketika Iphone generasi pertama dirilis. Beberapa lini produknya mengalami peningkatan penjualan yang sangat baik, seperti Macbook Air dan Macbook Pro. Apple beberapa kali diisukan akan menggunakan processor AMD untuk produk Mac, tetapi sampai sekarang Apple masih bertahan dengan Intel sebagai supplier-nya. Mengapa Apple diisukan akan mengakuisisi AMD? Adanya Ultrabook kemungkinan menjadi penyebab isu ini.
Apple terkenal sangat tertutup mengenai supplier hardware dan teknologi yang mereka tanamkan di produknya. MacBook Air adalah salah satu gebrakan Apple untuk perangkat jenis Notebook/Netbook karena MacBook Air memiliki desain yang sangat tipis, ketebalannya kurang dari satu inchi. Untuk membuat produk ini dibutuhkan processor yang special, khusus dibuat oleh Intel untuk MacBook Air. Kemudian setelah 3 tahun sejak MacBook Air pertama dirilis oleh Apple, Intel mulai menjual processor khususnya tersebut ke manufaktur notebook yang lain, maka muncullah istilah baru, yaitu Ultrabook, notebook dengan daya processing yang tinggi namun memiliki ketebalan kurang dari 1 inchi. Yah, Apple fan mungkin menyebutnya jiplakan MacBook Air.
Dikabarkan Apple tidak menyukai langkah Intel tersebut, karena itu Apple ingin memiliki processor sendiri tanpa tergantung Intel. Sehingga Apple dapat menyimpan teknologi yang digunakan produknya untuk dirinya sendiri tidak seperti yang terjadi pada MacBook Air. AMD adalah pilihan yang logis bagi Apple karena AMD dikenal memiliki inovasi yang bagus dengan dana research and development yang terbatas. Dari skala perusahaan, AMD juga tidak terlampau besar seperti Intel, sehingga Apple dengan kemampuan finansial yang sangat baik tidak akan mengalami masalah untuk mengakuisisi AMD.
Tapi jika isu ini benar, rencana akuisisi AMD oleh Apple tidak akan mudah karena mungkin akan terbentur oleh komisi anti monopoli. Jika AMD diakuisisi oleh Apple, tentu AMD akan berhenti membuat processor untuk manufaktur lain. Dengan kata lain, manufaktur komputer seperti HP, Dell, Lenovo tidak punya alternative lain untuk processor selain Intel.