Saturday, January 21, 2012

Tips menghemat Battery Android

Saat ini sudah semakin banyak pengguna smartphone berbasis android di Indonesia. Dilansir dari detikinet pada juli 2011, 20 persen pengguna smartphone di Indonesia menggunakan android. Pendekatan Google terhadap Android tidak seperti Apple, Apple melakukan control ketat terhadap aplikasi pihak ketiga yang di install di iOS platform miliknya dengan tujuan user experience yang baik (user interface yang baik dan konsumsi battery yang hemat). Google memberikan kebebasan user dan developer aplikasi dalam ekosistem Android, di satu sisi Android menjadi platform yang disukai dengan segala kebebasan yang diberikan Google, di lain sisi kebebasan tersebut menyebabkan tidak semua aplikasi yang ada di andoid memiliki kualitas yang sama, beberapa berkualitas, yang lain mengecewakan.

Kualitas aplikasi dapat dinilai dari desain user interface yang konsisten dan seberapa besar aplikasi tersebut mengkonsumsi resource android (memory, storage) yang berujung pada seberapa besar daya yang diambil dari battery untuk menjalankan aplikasi tersebut. Ada beberapa point yang menjadi perhatian saya dalam menghemat battery android, berikut detailnya.

Konfigurasi Android
Mulai dari yang termudah, konfigurasi yang menghidupkan segala feature yang dimiliki Android memiliki peran yang besar dalam menghabiskan battery.
Getar (vibrate), saya pribadi tidak pernah menggunakan feature ini karena termasuk boros dalam menggunakan daya battery. Nada ringtone sudah cukup bagi saya karena saya bekerja di kantor yang tidak terlalu bising. Tapi vibrate dibutuhkan bila kita sedang berada di lingkungan yang memiliki polusi suara cukup tinggi sehingga ringtone saja tidak cukup.
Brightness, semakin tinggi brightness layar, semakin besar juga konsumsi battery. Screen time out, screen time out tergantung dari kebiasaan kita masing-masing, screen time out yang terlalu cepat juga menyebabkan kita tidak nyaman, 30 detik time out sudah cukup bagi saya yang sering membaca berita di android. Tentu semakin lama screen time out semakin cepat habis battery.
Haptic feedback, haptic feedback adalah respon android yang bertujuan untuk membuat interaksi jari dengan touchscreen lebih natural, jari seperti menyentuh tombol fisik. Feature ini bekerja dengan bergetar setiap kali anda menekan tombol.
Konfigurasi tersebut bisa diakses melalui tombol menu di home screen android, setting > sounds, dan display. Pada intinya konfigurasi Android yang minimalis membuat hidup battery lebih lama dengan menghilangkan feature getar dan haptic feedback, mengurangi brightness dan screen time out.

ROM Android
Kebanyakan dari kita mungkin masih menggunakan ROM bawaan dari manufaktur masing-masing atau disebut juga stock ROM. Besarnya komunitas android dan source code android yang beredar bebas menjadikan developer bisa memodifikasi source code android dan membuat varian android sendiri, varian ini disebut juga custom ROM. Banyak sekali custom ROM yang dikembangkan oleh developer dalam komunitasnya masing-masing, beberapa berkualitas, sebagian tidak cukup bagus digunakan sehari-hari. Semakin besarnya komunitas ROM tersebut, semakin besar pula dukungan dan perkembangan custom ROM tersebut. Berikut adalah list custom ROM yang pernah saya gunakan, masih banyak custom ROM di luar sana yang terlewat dari ‘radar’ saya
cyanogenMod
logo cyanogenmod
Memiliki komunitas yang besar, compatible dengan sebagian besar manufaktur android, memiliki tingkat development yang konsisten dan feature yang lengkap. ROM ini adalah salah satu custom ROM terpopuler http://www.cyanogenmod.com
Syndicate Frozen
Berbeda dengan stock ROM dan kebanyakan custom ROM lain yang menggunakan file system RFS, ROM ini menggunakan file system EXT4 yang menurut argument mereka bekerja lebih cepat dan lebih efisien, sehingga system lebih responsive dan konsumsi battery lebih hemat. Sayangnya ROM ini di develop dari source code android versi Froyo yang sudah cukup ‘tua’, walaupun dari sisi feature custom ROM ini tidak kalah lengkap seperti wifi tethering (stock ROM Froyo tidak memiliki feature ini)
CleanGB
Sesuai namanya, clean GB dibuat ‘semurni’ mungkin, beberapa aplikasi tambahan bawaan dari operator dihapus. Versi terakhir ROM ini didevelop dari source code android berbasis Gingerbread, saya pernah mencoba ROM ini dan cukup nyaman, sampai saya mencoba ROM di bawah ini.
Tunderhawk RandomROM
lock screen random rom
ROM ini sebenarnya tidak memiliki komunitas yang cukup besar, file system yang digunakan sama dengan Syndicate Frozen, yaitu EXT4. Dengan kata lain, system lebih responsive dan konsumsi battery lebih efisien. Satu keunggulan ROM ini dibanding Syndicate Frozen, ROM ini sudah berbasis Gingerbread. Beberapa Theme yang dimiliki juga cukup menarik ditambah lock screen yang eye catching. Saya sudah menggunakan ROM ini selama 3 minggu dan cukup puas dengan performanya, system lebih responsive dibanding saat menggunakan Stock ROM dan battery bertahan lebih lama.

Mencoba custom ROM yang berbeda-beda akan memberikan kesenangan tersendiri, selalu membawa kesegaran ke smartphone anda sehingga terasa baru, jika saya tidak berlebihan. Tapi bagaimanapun juga kita perlu hati-hati sebelum mencoba custom ROM pada android kita, perlu dicek kompatibilitas ROM tersebut dengan smartphone kita, kemungkinan terburuk adalah gagal saat flashing ROM dan smartphone kita menjadi ‘brick’, tidak bisa digunakan sama sekali.

Aplikasi
Sepengetahuan saya ada dua jenis aplikasi di Android, aplikasi yang hanya menggunakan resource saat dijalankan, yang kedua aplikasi yang tetap menjalankan service-nya di background walaupun tidak dijalankan. Aplikasi game seperti Angry Birds, note, gallery hanya berjalan ketika kita perintahkan. Aplikasi yang masuk kategori kedua adalah aplikasi yang terhubung ke internet seperti Facebook, Twitter, Yahoo Messenger, Google+, email. Aplikasi-aplikasi tersebut tetap berjalan sebagai service di background walaupun kita tidak menggunakan aplikasi tersebut, service dijalankan untuk mengecek apakah ada update untuk aplikasi tersebut dari internet. Service ini memiliki tingkat konsumsi yang berbeda-beda, semakin besar memory yang digunakan, semakin cepat juga battery anda habis. Jadi semakin selektif anda menginstall aplikasi di android anda, semakin lama juga battery anda akan bertahan.

Widget adalah jenis interface yang memiliki peran dalam menghabiskan battery anda, widget biasanya memiliki refresh time yang bisa dikonfigurasi, semakin kecil refresh time widget maka semakin besar juga konsumsi battery. Beberapa widget yang sering digunakan adalah widget untuk facebook, twitter, battery meter, RSS/news feed.
Saya pribadi tidak menginstall banyak aplikasi yang menjalankan service di background, facebook saya remove. Sebagai gantinya saya akses facebook dari dolphin browser, memang satu kali klik lebih banyak, tapi secara fungsi tidak banyak perbedaan antara aplikasi facebook dan browser facebook mobile.
Pada akhirnya kembali ke anda masing-masing untuk menerapkan konfigurasi minimalis, untuk apa menghemat battery jika tidak membuat anda nyaman? Atau apa gunanya smartphone dengan full feature tapi hanya mampu bertahan selama 5 – 7 jam saja, suit yourself.

3 comments:

fajarannas said...

baguss baguuss

Unknown said...

Terimikisi terimikisi pak dosen

Daukhan Permana said...

artikel yang sangat berguna bagi pemilik gadget Android.. Suwun